-->

IPM Lumajang Rendah, Bupati Thoriqul Haq Lakukan Lompatan Indah

Supriadi, S.AP

CAKRAWALADESA.COM, Oleh: SUPRIADI - Koord. TPP Lumajang - Saya akan memberikan gambaran pada masyarakat agar lebih paham situasi terkini terkait pernyataan seseorang di  di Facebook  dengan judul "IPM Lumajang Makin Memprihatinkan".

Salah satu indikator penentu Indek Pembangunan Manusia adalah Pendidikan berupa pengetahuan yang diukur dari Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). biasanya data ini diambil dari Lumajang dalam angka, yang setiap tahun dirilis oleh BPS. 

Untuk menjawab pernyataan yang seakan menggiring opini bahwa Pemerintah Daerah tidak merespon bahkan tidak memiliki upaya menyikapinya maka itu  sangatlah tidak benar dan perlu saya meluruskan.

Setidaknya ada 3 lompatan yang saya anggap itu indah dan  luar biasa yang sudah dilakukan pemerintah daerah yang dipimpin oleh Bupati Thoriqul Haq, M.ML yang akrab dipanggil Cak Thoriq bersama Bunda Indah.

Pertama dalah Gerakan Membangun Pendidikan Kesetaraan Desa (Gempita Desa). Program ini ditekankan pada upaya pemerintah desa dalam penyediaan pelayan pendidikan dengan bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dibiaya oleh APBDesa yang diatur Perbup nomer 106 tahun 2019, bab XII tentang Pembiayaan Program Gempita Desa.

Berdasar laporan yg telah kami himpun jumlah warga belajar Gempita Desa hingga kini sebanyak 8.322, tersebar di 18 kecamatan, 108 desa yang dikelola oleh 29 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Gempita Desa dimulai sejak tahun pelajaran 2019 – 2020 dengan angka kelulusan di tahun 2021 sudah diatas 2000 waraga belajar.

Tentunya untuk melakukan update data maka Dinas Pendidikan dan Kemenag perlu melakukan singkronisasi dengan Dukcapil untuk menemukan data riil jumlah penduduk yang bersekolah dan sudah purna.

Kedua Program Beasiswa Mahasiswa yang terhitung sejak Tahun 2019 hingga saat ini, telah ada sekitar 301 orang mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa dan tersebar dibeberapa perguruan tinggi, dan itu diberikan selama 4 tahun, dengan besaran Rp 1,2 Juta per bulanya atau Rpbl 7,2 Juta per semesternya. 

Tentunya ini merupakan respon dan perhatian luar biasa Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memdorong penyediaan layanan pendidikan yang baik untuk meningkatkan IPM Luamajng.

Pendataan SDGs Desa

Berikutnya, integrasi data Desa. Saat ini ada pendataan SDGs Desa (Sustainable Development Goals Desa) yang sedang berpores pada 198 Desa se Kabupaten Lumajang.

Salah satu indikator dalam pendataan ini adalah lulusan terakhir pada Individu warga desa. Karena banyak terdapat lulusan sarjana tapi pada dibeberapa kasus identitas kependudukan (KTP) tidak langsung di update dan begitu pula pada Kartu Keluarga (KK). 

Ini, sangat sederhana, tapi dampaknya luar biasa terhadap pertumbuhan IPM Kabupaten Lumajang. Harapannya dari hasil survey SDGs Desa bisa dapat diakses semua orang, Integrasi data berikutnya untuk dapat dilakukan updating data setiap saat.

Jika  harmonisasi data SDGs Desa dapat berjalan dengan Dukcapil dan Dinas Pendidikan maupun Kemenag maka  dengan "Cag Ceg" cepat mengetahui kondisi terkini situasi pelayanan pendidikan masyarakat secara riil dengan data kredibel.

Jadi kesimpulan saya atas pernyataan  “IPM rendah" tidak akan pernah cukup hanya dengan sajian data lama tanpa melihat kondisi terkini.

"Mari kita analisa, apakah yang disampaikan data tesebut dapat diuji atau seperti apa?

Perbaikan IPM juga bukan hanya sekedar aspek pendidikan tapi juga ekonomi. Saat ini Badan Pusat Statistik mendesak pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan tidak hanya mengandalkan sektor konsumsi. Tujuannya untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. 

Saya kutip dari pernyataan Kecuk Suhariyanto, Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS pada harian bisnis.tempo.co Kamis, 15 Desember 2011 bahwa salah satunya dengan memperbanyak investasi yang menyerap lapangan kerja, bukan padat modal. "Tapi pertumbuhan ekonomi juga tidak menjamin IPM bagus. Ada negara dengan pertumbuhan ekonomi biasa saja, tapi IPM tinggi," ujarnya.

Kondisi ini terjadi di Kabupaten Lumajang, IPM Lumajang rendah namun pertumbuhan ekonomi Lumajang Bagus.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lumajang di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi jawa timur. Demikian juga dengan pengentasan kemiskinan, Lumajang sangat bagus dalam pengentasan kemiskinan. 

Semoga sekelumit penjelasan saya ini dapat memberikan pencerahan pada masyarakat untuk tidak mengambil informasi miring tentang upaya pembangunan Pemerintah Lumajang tanpa melihat sisi-sisi yang sudah dilakukan pembenahan dan cukup baik.

6 Responses to "IPM Lumajang Rendah, Bupati Thoriqul Haq Lakukan Lompatan Indah "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel