-->

Sisi Lain Sumpah Pemuda


Oleh : H. MAULANA SHOLHUDIN

CAKRAWALA DESA - Kongres pemuda pada tanggal 27 - 28 1928 yang kemudian melahirkan sumpah pemuda yang menurut catatan sejarah pada daftar hadir kongres tersebut hanya di hadiri oleh 82 orang terpelajar istilah bagi pemuda pribumi yang sekolah pada lembaga pendidikan Belanda.

Sebagian besar peserta Kongres Pemuda ke-II ini merupakan utusan organisasi-organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Soematra, Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten Bond, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, Jong Ambon, dan Perhimpoenan Peladjar2 Indonesia (PPPI). Kongres ini juga dihadiri oleh utusan golongan timur asing Tionghoa / China yang bersepakat pada pergerakan ini.

Draft rumusan Sumpah Pemuda, seperti kita kenal hari ini, berasal dari gagasan dan inisiatif Mohammad Yamin. Pada sesi terakhir Kongres, saat Mr Sunarjo dari utusan Kepanduan sedang berpidato, Yamin menuliskan rumusan Sumpah Pemuda itu lewat secarik kertas dan kemudian menyodorkannya kepada pimpinan Sidang Soegondo dan disetujui Amir Syarifuddin.

Fakta yang mengejutkan adlah rapat ini justru menggunakan bahasa belanda sebab mayoritas peserta blm bisa Bahasa Melayu (yang kemudian dijadikan bhs indonesia -:red).

Notulensi rapat Siti Soendari mencatat rapat ini dengan menggunakan bahasa Belanda. Yang mahir menggunakan bahasa Melayu saat itu salah satunya adalah Mohammad Yamin Karena itulah dia ditunjuk sebagai Sekretaris Sidang untuk memudahkan penerjemahan pidato dan kesepakatan sidang ke dalam bahasa Melayu yang kelak menjadi bahasa Indonesia.

Apakah pemilihan bahasa melayu menjadi bahasa indonesia ini karena panitia sumpah pemuda mahir bahasa melayu ? Bukan bahasa jawa sebagai suku mayoritas? Kenapa bukan bahasa bugis? Makasar? Atau yang lainnya? Ini menarik untuk di kaji.

Bahkan ada anggapan peristiwa sumpah pemuda terlalu didramatisir (terlalu dibesarkan besarkan) dalam catatan sejarah karena yang menulis sejarah menteri pendidikan pertama yaitu Ahmad yamin sendiri dan dia panitia sumpah pemuda.

Dan di forum ini juga Untuk pertama kalinya, lagu “Indonesia Raya” diperdengarkan langsung oleh penciptanya, Wage Roedolf Soepratman, dengan gesekan biola Tetapi tanpa syair.

Ada dua versi kenapa tanpa syair pertama karena peserta belum hafal lagunya karena tidak bisa bahasa Melayu. Versi lain karena dikhawatirkan kata “Indonesia” dan “Merdeka” dalam syair lagu itu bisa menimbulkan masalah dengan petugas Polisi Belanda. Yg menarik dipertanyakan darimana kata Indonesia dilagu itu yg di dalamnya ada kata indo.

Dalam kongres ini pula Kopiah yang diperkenalkan oleh Bung Karno sebagai identitas pergerakan nasional hasil saran dari Mbah Wahab Chasbullah banyak dipakai oleh peserta Kongres. Ini menandai awal penggunaan peci sebagai simbol pergerakan kaum terpelajar.

Terlepas dari kontroversi tentang sejarah ini yg jelas yamin menggagas sumpah pemuda membangun mimpi tentang pesatuan untuk merdeka pada saat dia masih belia saat dia berumur 25 tahun. Saat dimana pemuda milenial masih suka mondar mandir di mall mall.

SELAMAT SUMPAH PEMUDA...

Juanda, 28 Okt 2019

0 Response to "Sisi Lain Sumpah Pemuda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel