Deteksi Stunting, KPM Candipuro Mulai Sasar Baduta
Oleh : Arie Anggah Irawan
Lumajang - Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Candipuro Kecamatan Candipuro Lumajang mulai melaksanakan deteksi dini Stunting di dusun Candi Wetan, Kamis (10/10).
Menurut KPM, Aris Susanti mengatakan bahwa dari 9 posyandu di Desa Candipuro deteksi Bayi umur di bawah 2 tahun (Baduta) stunting perlu dilakukan agar konvergensi pencegahannya dapat dilakukan dengan baik.
"Dalam upaya mencegah stunting, kami coba sampling satu posyandu didusun Candi Wetan ini dengan melakukan pengukuran Baduta dengan menggunakan tikar ukur" ujarnya.
"Nanti hasil yang kami peroleh akan kami koordinasikan dengan dinas kesehatan untuk kemudian dilakukan intervensi yang diperlakukan bersama kader dan pemerintah desa" tambahnya
Dari hasil pengukuran, Aris Susanti menjelaskan bahwa dari 20 Baduta yang hadir 17 terdeteksi Normal (Hijau) dan 1 Baduta terdeteksi Rentan (Kuning) dan 2 Baduta Stunting (Merah).
Bidan Desa Candipuro, Erika Rusfita Sari yang turut mendampingi menjelaskan bahwa terhambatnya tumbuh kembang anak secara fisik (stunting) disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama.
Hal ini masih bisa dicegah dengan intervensi gizi yang baik sebelum masa pertumbuhan anak berhenti.
"Peran orang tua sanga penting dalam mencegah stunting dengan proaktif untuk mengejar pertumbuhan badan anak sebelum pertumbuhannya berhenti dengan asupan gizi yang baik" ujar Erika
"Berikutnya kita juga akan bekerjasama dengan desa dalam melakukan intervensi spesifik seperti melakukan perbaikan sanitasi" imbuhnya
Sejalan dengan KPM dan Bidan, Kepala Desa Candipuro, Suwari, SH mendukung penuh dalam gerakan konvergensi mencegah stunting.
"Stunting tidak bisa diselesaikan sendirian oleh pemerintah desa tapi ini adalah masalah kita bersama dan saling bahu membahu mencegahnya" ujar Suwari
"Kami siap mengalokasikan dana dari APBDesa untuk kegiatan konvegensi pencegahan stuning, tentunya berdasar hasil analia KPM dan Kader Posyandu" tambahnya.
Lumajang - Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Candipuro Kecamatan Candipuro Lumajang mulai melaksanakan deteksi dini Stunting di dusun Candi Wetan, Kamis (10/10).
Menurut KPM, Aris Susanti mengatakan bahwa dari 9 posyandu di Desa Candipuro deteksi Bayi umur di bawah 2 tahun (Baduta) stunting perlu dilakukan agar konvergensi pencegahannya dapat dilakukan dengan baik.
"Dalam upaya mencegah stunting, kami coba sampling satu posyandu didusun Candi Wetan ini dengan melakukan pengukuran Baduta dengan menggunakan tikar ukur" ujarnya.
"Nanti hasil yang kami peroleh akan kami koordinasikan dengan dinas kesehatan untuk kemudian dilakukan intervensi yang diperlakukan bersama kader dan pemerintah desa" tambahnya
Dari hasil pengukuran, Aris Susanti menjelaskan bahwa dari 20 Baduta yang hadir 17 terdeteksi Normal (Hijau) dan 1 Baduta terdeteksi Rentan (Kuning) dan 2 Baduta Stunting (Merah).
Bidan Desa Candipuro, Erika Rusfita Sari yang turut mendampingi menjelaskan bahwa terhambatnya tumbuh kembang anak secara fisik (stunting) disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama.
Hal ini masih bisa dicegah dengan intervensi gizi yang baik sebelum masa pertumbuhan anak berhenti.
"Peran orang tua sanga penting dalam mencegah stunting dengan proaktif untuk mengejar pertumbuhan badan anak sebelum pertumbuhannya berhenti dengan asupan gizi yang baik" ujar Erika
"Berikutnya kita juga akan bekerjasama dengan desa dalam melakukan intervensi spesifik seperti melakukan perbaikan sanitasi" imbuhnya
Sejalan dengan KPM dan Bidan, Kepala Desa Candipuro, Suwari, SH mendukung penuh dalam gerakan konvergensi mencegah stunting.
"Stunting tidak bisa diselesaikan sendirian oleh pemerintah desa tapi ini adalah masalah kita bersama dan saling bahu membahu mencegahnya" ujar Suwari
"Kami siap mengalokasikan dana dari APBDesa untuk kegiatan konvegensi pencegahan stuning, tentunya berdasar hasil analia KPM dan Kader Posyandu" tambahnya.
0 Response to "Deteksi Stunting, KPM Candipuro Mulai Sasar Baduta"
Post a Comment