Cegah Stunting, Kecamatan Pronojiwo Gelar Pelatihan Kader Pembangunan Manusia
Oleh : Akhirul Febrianto
Lumajang - Meskipun tidak termasuk wilayah rawan stunting, Kecamatan Pronojiwo juga menggelar pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang dilaksanakan di Aula Panti PKK Kecamatan pada Kamis (03/10).
Pelatihan bagi KPM adalah untuk melakukan pencegahan stunting secara terpadu (Konvergen) bersama pelaku pemberdayaan masyarakat ditingkat, diantaranya Kader Posyandu, Guru PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit layanan pendidikan, kader PKK, Karang Taruna, Tomas, dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli dalam upaya pencegahan stunting.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Muji Waluyo menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Peserta dan Tim Pelatih serta Pendamping Desa yang telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan KPM sebagai langkah Konvergensi pencegahan terhadap stunting.
"Meskipun Kecamatan Pronojiwo terletak diujung barat Lumajang, tapi kita juga mampu menunjukkan bahwa kualitas kesehatan masyarakat cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan data kesehatan bahwa Pronojiwo tidak termasuk wilayah yang rawan terhadap stunting" ungkapnya
"Tapi kita harus tetap berusaha agar kondisi balita di kecamatan ini tetap sehat dengan menjaga pola makan yang bergizi, pola asuh anak dan perbaikan sanitasi yang baik" imbuhnya
Hadir sebagai pelatih, Koordinator Bidan Kecamatan Pronojiwo, Tutik Handayani, menyampaikan bahwa pelatihan kita lakukan saat ini hanya pada tingkatan KPM dengan harapan nantinya dapat ditularkan kepada pelaku pemberdayaan masyarakat lainnya.
"Materi pelatihan kita fokuskan pada 5 (lima) Paket Layanan Pokok, diantaranya adalah Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan Sosial, Sanitasi dan Air Bersih dan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)" ujar Tutik
"Saya harap KPM mampu menjadi penggerak bagi semua pelaku yang perduli dengan stunting, karena KPM jelas tidak dapat bekerja sendirian" imbuhnya
Selain dibekali materi, KPM juga dilatih pengukuran tinggi anak dengan umur dibawah dua tahun (baduta) menggunakan tikar pertumbuhan sebagai salah satu cara deteksi dini stunting
"Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis yang secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya dan ini dapat dideteksi menggunakan tikar pertumbuhan" kata Tutik
Pendamping Desa Kecamatan Pronojiwo, Akhirul Febriyanto juga berharap agar KPM ini didukung oleh pemerintah desa, karena juga dituntut untuk melakukan pendataan terhadap ibu hamil dan anak baduta dalam form scre card.
"Dengan pengisian form score card oleh KPM maka kondisi desa terhadap stunting dapat diketahui, sehingga intervensi yang akan dilakukan dapat tepat sasaran" ujar Akhirul
"Selain mengetahui kondisi desa terhadap stunting, score card juga sebagai salah satu prasyarat pencairan Dana Desa tahun depan" tambahnya.
Lumajang - Meskipun tidak termasuk wilayah rawan stunting, Kecamatan Pronojiwo juga menggelar pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang dilaksanakan di Aula Panti PKK Kecamatan pada Kamis (03/10).
Pelatihan bagi KPM adalah untuk melakukan pencegahan stunting secara terpadu (Konvergen) bersama pelaku pemberdayaan masyarakat ditingkat, diantaranya Kader Posyandu, Guru PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit layanan pendidikan, kader PKK, Karang Taruna, Tomas, dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli dalam upaya pencegahan stunting.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Muji Waluyo menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Peserta dan Tim Pelatih serta Pendamping Desa yang telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan KPM sebagai langkah Konvergensi pencegahan terhadap stunting.
"Meskipun Kecamatan Pronojiwo terletak diujung barat Lumajang, tapi kita juga mampu menunjukkan bahwa kualitas kesehatan masyarakat cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan data kesehatan bahwa Pronojiwo tidak termasuk wilayah yang rawan terhadap stunting" ungkapnya
"Tapi kita harus tetap berusaha agar kondisi balita di kecamatan ini tetap sehat dengan menjaga pola makan yang bergizi, pola asuh anak dan perbaikan sanitasi yang baik" imbuhnya
Hadir sebagai pelatih, Koordinator Bidan Kecamatan Pronojiwo, Tutik Handayani, menyampaikan bahwa pelatihan kita lakukan saat ini hanya pada tingkatan KPM dengan harapan nantinya dapat ditularkan kepada pelaku pemberdayaan masyarakat lainnya.
"Materi pelatihan kita fokuskan pada 5 (lima) Paket Layanan Pokok, diantaranya adalah Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan Sosial, Sanitasi dan Air Bersih dan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)" ujar Tutik
"Saya harap KPM mampu menjadi penggerak bagi semua pelaku yang perduli dengan stunting, karena KPM jelas tidak dapat bekerja sendirian" imbuhnya
Selain dibekali materi, KPM juga dilatih pengukuran tinggi anak dengan umur dibawah dua tahun (baduta) menggunakan tikar pertumbuhan sebagai salah satu cara deteksi dini stunting
"Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis yang secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya dan ini dapat dideteksi menggunakan tikar pertumbuhan" kata Tutik
Pendamping Desa Kecamatan Pronojiwo, Akhirul Febriyanto juga berharap agar KPM ini didukung oleh pemerintah desa, karena juga dituntut untuk melakukan pendataan terhadap ibu hamil dan anak baduta dalam form scre card.
"Dengan pengisian form score card oleh KPM maka kondisi desa terhadap stunting dapat diketahui, sehingga intervensi yang akan dilakukan dapat tepat sasaran" ujar Akhirul
"Selain mengetahui kondisi desa terhadap stunting, score card juga sebagai salah satu prasyarat pencairan Dana Desa tahun depan" tambahnya.
0 Response to "Cegah Stunting, Kecamatan Pronojiwo Gelar Pelatihan Kader Pembangunan Manusia"
Post a Comment