-->

Ketika Penghuni Surga Kecewa


Dalam kitab tafsir munir karangan Syekh Nawawi Al Bantani, disebutkan ada 3 golongan Manusia.

Diriwayatkan golongan yang pertama, dijumpai oleh Nabi Isa AS dalam keadaan kurus dan pucat wajahnya, dan terlihat bekas ibadahnya.
Maka beliau bertanya kepada kaum tersebut "apa yang kamu cari dari ibadahmu?",
Mereka menjawab, "Kita adalah orang orang yang takut pada siksa Allah",
Kemudian Nabi Isa menjawab, "Allah itu dzat yang maha pemurah yang pasti menyelamatkan kamu semua dari siksa-Nya".

Kemudian golongan yang berikutnya, Nabi Isa melewati suatu kaum dan melihat pada mereka bekas ibadah seperti golongan kaum yang pertama, dan beliau juga bertanya "apa yang kamu cari dari ibadahmu?",
Mereka menjawab "Kita dalam beribadah mengharapkan surga dan rahmat-Nya",
Kemudian Nabi Isa berkata "Allah itu senantiasa dzat yang maha pemurah, yang tidak akan menghalangi kalian dari Surga-Nya".

Dan golongan yang ke tiga adalah golongan yang paling tinggi kedudukannya, yang mana Nabi Isa juga melewati segolongan kaum yang lebih terlihat jelas bias bias cahaya ibadahnya. Kemudian Nabi Isa bertanya pada mereka, "apa yang kamu cari?”,
Mereka menjawab "dikarenakan Allah adalah tuhan kita dan kita semua adalah hamba-Nya yang beribadah tidak karena takut siksa-Nya dan bukan pula karena mengharap imbalan surga",
Kemudian Nabi Isa berkata "Kalian semua adalah hamba Allah yang benar benar ikhlash dan hamba-Nya yang hakiki".

Pelajaran dari kisah tersebut adalah seorang hamba haruslah ikhlash dalam beribadah, bukan karena berharap surga, atau takut neraka, dikarenakan puncak kenikmatan seorang hamba. Menurut Syekh Abu Yazid Al Bastomi adalah ketika bisa memandang dzatNya Allah SWT,
dalam kitab ianatut tolibin yang dikutip oleh Sayid Abu Bakar Sato, disebutkan bahwa Allah mempunyai beberapa hamba yg tergolong kelas khusus. Andaikan di surga dia tidak melihat dzat-Nya Allah dalam sesaat, maka dia akan tersiksa dan meminta tolong seperti meminta tolongnya ahli neraka untuk dibebaskan dari siksanya.

Sehingga apalah artinya berada di surga dan menikmati hidangan surga, tetapi tidak bisa bertemu dengan tuan rumahnya yaitu Rosulullah SAW dan Allah SWT.

Oleh sebab itu dalam beribadah haruslah kita niatkan murni karena machabbah atau cinta kepada Allah dan Rosul SAW. Semoga Allah menggembirakan kita, ahli kita dan orang-orang yang kita cintai serta semua orang Islam dengan dapat melihat dzat-Nya Allah yang maha mulia dengan perantara derajat keagungan Nabi Muhammad SAW. Amin.

Penulis : Ayoeb Taufani Zaman
Editor : NDY

0 Response to "Ketika Penghuni Surga Kecewa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel